queen-ing, washing then blogging

Thursday, June 9, 2016

Suatu Senja di Pantai Bali


Aloha!

Dan disinilah saya.
Tinggal di sebuah daerah yang banyak memiliki obyek wisata sudah pasti menyenangkan.
Seperti saat ini, saya di Bali.

Beruntung sekali, saya bekerja di salah satu perusahaan yang tempat kerjanya kebetulan berada di salah satu villa yang lokasinya dekat dengan pantai.
Saya sendiri menyewa sebuah kamar kost yang jauh lebih dekat dengan pantai dibandingkan dengan tempat kerja. Harga sewa kamar kost saat itu sekitar Rp. 400 ribuan perbulan.

Bagi saya lumayan mahal karena saya terbiasa dengan kost murah di Pulau Jawa.
Sepulang kerja, biasanya saya menyempatkan diri untuk datang ke pantai menikmati senja dan matahari tenggelam bersama beberapa turis lokal maupun turis asing.

Sebagai salah satu tujuan wisata, tentu saja di Bali ada banyak pantai yang bersih dan indah serta sangat nyaman dijadikan sebagai tempat bersantai mulai dari pagi hingga ke pagi lagi.

Hampir setiap sore saya menghabiskan waktu di pantai, entah itu sendiri atau bersama teman-teman yang lain. Terkadang saya hanya menghabiskan waktu dengan duduk-duduk di sekitar pantai dibawah rerimbunan pepohonan.

Sekali waktu, saya sengaja mengajak beberapa teman untuk mandi dan berenang di pantai. Di hari-hari libur, saya jarang sekali melewatkan menikmati keindahan pantai sambil mandi dan bermain.

Tidak hanya pantai-pantai yang lokasinya dekat dengan kost tempat tinggal yang saya datangi, namun pada hari-hari tertentu terutama ketika day off, saya juga sering menikmati senja di beberapa pantai lain yang lokasinya lumayan jauh seperti pantai Double Six, Pantai Kuta, Pantai Petitenget, dan lain-lain.

Hampir semua pantai di wilayah selatan Kuta pasti ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama pada sore hari hingga menjelang malam. Banyak diantara mereka (para wisatawan) yang sengaja menghabiskan waktu di pantai untuk berolahraga, bersantai menikmati sunset dan tidak sedikit juga yang sengaja berenang atau surfing.

Di pantai Double Six (salah satu pantai favorti saya), setiap senja tempat ini lumayan ramai, tidak hanya oleh wisatawan melainkan juga karena adanya musik dari beberapa cafe di sekitar pantai. Suasananya sangat menyenangkan.

Sudah menjadi sesuatu yang lumrah apabila cafe cafe dan hotel di Bali yang lokasinya dekat pantai terkadang sengaja memutar musik di senja hari, terutama musik-musik pantai yang mengalun merdu untuk menyambut malam yang menjelang.

Lalu, saya terbangun dari tidur. Ternyata, saya baru saja bermimpi indah mendapatkan hadiah ulang tahun ke Bali!

18 comments on "Suatu Senja di Pantai Bali"
  1. Ini bacanya sambil ngiler bayangin tinggal di bali ... ternyata ... haha :D

    ReplyDelete
  2. Kyaaaa, aku tertipuuu. Tadinya aku mau tnya, sejak kapan dirimu pindah ke Bali? Huehehe.. eh tapi aku juga pengen maen lagi ke Bali. Tapiii nunggu treatmentku beres kali, ya. Sampai sembuh bener, bari ga eksotik lagi. Bosen dicomplain mulu sama dokter :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah mak efi, kalo udah perawatan trus digosongin lagi ke bali, kok kayanya sayang gitu. Mendingan di bandung aja deh hihihi

      Delete
  3. Dan aku blom kesampaian
    Baru tahap kode2 biar ribawa plesir ke kuta hahai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan lupa pake sanblok, trus bawa beras. Berasnya beda loh disana :p

      Delete
  4. haha... saya mikir, kok ratu tinggal di bali? ternyata mimpi toh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku masih disini... menunggumu...
      *nyanyik ungu :p

      Delete
  5. Mimpi indahhhh, dari pada aku mimpi bantal gulingku terbang hahahahhaha. Ayokkkk, kapan ke Baliiiiiii

    ReplyDelete
  6. mimpinyaaa asyik bangeeet mbaaa...aku juga mau :p..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya juga mimpi... sudah seharusnya indah. Kalo engga, namanya nightmare. Ahahhaha

      Delete

Terimakasih kunjungannya. Komennya dimoderasi. Semua komen saya baca Dan akan segera saya kunjungi balik :)