queen-ing, washing then blogging

Friday, July 29, 2016

Betah Belanja di Alfamart



“Duh lupa belum beli cemilan!” kemudian sambil nepok jidat, diiringi helaan napas panjang dan tatapan tajam teman-teman atau keluarga semisal kita sedang ada dalam mobil dan bersama-sama bersiap menjelang keberangkatan untuk traveling atau mudik sementara kitalah yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan asyiknya perjalanan melalui snack-snack dan penganan. Mengapa harus ada snack dan cemilan lainnya ya agar perut senantiasa kenyang dan hati ringan tanpa harus ada adegan kelaparan yang bikin rekan perjalanan cranky terus marah-marah sendiri layaknya adegan iklan televisi.

Dulu-dulu banget, waktu saya masih remaja tanggung nan bersemangat… itu bakalan jadi masalah besar. Gimana tidak kalau mencari minimarket saja juga tidak gampang, swalayan cuma ada sekian kilometer sekali. Toko kelontong sih ada tapi cemilannya suka ala-ala, sekadar pelengkap karena jualannya lebih sering rokok.

Kalau sekarang tentu bukan masalah besar, mobil jalan sebentar kita sudah bisa menemukan alfamart. Di kota-kota kecil sepanjang jalan menuju luar kota? Tidak masalah selalu ada Alfamart. Malas menyeberang jalan pun sudah bukan masalah besar, sabar sebentar dan mobil jalan lagi maka lagi-lagi kita akan bisa menemukan Alfamart.

Awalnya saya mengira bahwa Alfamart adalah milik perusahaan besar seperti beberapa swalayan besar dengan brand kuat yang banyak dikenal masyarakat. Namun pada suatu hari saya sempat melihat plang Alfamart yang merupakan milik koperasi sebuah desa. Dari situlah saya baru tahu bahwa franchise atau waralaba adalah konsep yang sebenarnya untuk minimarket tersebut. Franchise Alfamart pun tidak harus menjadi milik perseorangan, bahkan milik badan usaha seperti koperasi pun bisa.

Saat ini telah terjadi perubahan pola belanja dalam masyarakat, setidaknya menurut pendapat saya. Orang lebih cenderung suka membeli kebutuhan kecil-kecil yang terlupa saat belanja bulanan atau kebutuhan mendadak di minimarket yang ditemui di sepanjang jalan. Lihat saja minimarket Alfamart yang kita lewati di jalan, selalu ada pengunjung. Sangat jarang saya temui minimarket ini sepi tanpa pengunjung kecuali mungkin saat malam atau dini hari pada minimarket yang khusus buka hingga 24 jam. Mengapa terjadi perubahan kebiasaan yang seperti itu dan mengapa saya pun menjadi bagian dari pelanggan minimarket Alfamart?
Berikut ini adalah alasannya:

Alasan Mengapa Saya Sering Belanja di Alfamart

#1 Praktis

Untuk ibu-ibu seperti saya yang sering sekali heboh membawa bocah kemana-mana dengan beragam perlengkapan tentu kepraktisan adalah hal yang utama. Belanja di swalayan besar akan cukup memakan waktu untuk mencari lahan parkir, dorong barang belanjaan belum lagi kalau tergoda dengan produk ini itu. Walhasil tujuan belanja cuma apa, yang masuk ke keranjang beranak pinak. Jadi cukuplah masuk sebentar sekadar mencari yang saya perlukan, bayar dan langsung cus.

#2 Parkir nyaman

Parkir di Alfamart itu simple lega dan nyaman. Tidak ribet dengan parkir parallel, kalau mau belanja di Alfamart eh parkirnya penuh? Lanjut jalan, nanti juga ada Alfa yang parkirnya masih longgar. Banyak pilihan, karena franchise Alfamart banyak. Sementara toko-toko sejenis dipinggir jalan jarang sekali yang menyediakan lahan parkir.

#3 Pelayanan bagus

Saya paling gemas jika belanja ke suatu tempat kemudian mendapatkan pelayanan yang tidak ramah dan menyebalkan. Entah penjaga tokonya memang PMS atau baru patah hati. Kadang memang benar sih tidak judes, tapi datarnya juga bikin saya gemas. Masa mau belanja saja pakai makan hati. Di Alfamart, pegawainya selalu helpful. Mau mencarikan barang yang kita butuhkan. Ekspresi dan interaksinya juga ramah.
Jadi intinya apa? Intinya saya berharap memiliki satu franchise Alfamart dikemudian hari :p
Lebih juga boleh deng.
5 comments on "Betah Belanja di Alfamart"
  1. paksu seneng banget belenjong disini, ngumpulin stamp dapet gelas *LOL

    ReplyDelete
  2. Udah lahiran? Ini auto post kan? Kerennn kalau abis Sc lgsg nulis

    ReplyDelete
  3. Alfamart skrg banyak banget, tiap 200meter pasti ada. Bisa mampir tiap kali ga perlu bawa bekal cemilan sama minum hahahahaa

    ReplyDelete
  4. Aku suka ngetem lama di stand ciki cikian dan ice cream..trus belanja tanpa ngedadk, tau2 struk uda panjang aja

    ReplyDelete

Terimakasih kunjungannya. Komennya dimoderasi. Semua komen saya baca Dan akan segera saya kunjungi balik :)