queen-ing, washing then blogging

Wednesday, January 17, 2018

Wisata Religius Makam Sunan Gunung Jati


Aloha!
Apakabar?

Ada yang udah punya rencana liburan untuk bulan depan? Ada libur panjang loh di bulan depan, libur imlek pas hari Jumat tanggal 16 februari dan... disaat tanggal tua. Hahaha.

Saya udah lama euy ga ke Cirebon. Siapa yang orang Cirebon? Papa saya. Hihihi. Jadi saya separo urang sunda euy. Dont call me kakak, call me teteh. Hahahaha.

Terakhir kali saya ke Cirebon itu bersama si Papa, waktu saya masih baru-baru kerja di Cikini sekitar tahun 2000an awal. Pulang pergi di hari yang sama naik kereta Cirebon Express.
Berangkat pagi, pulang sore. Ngapain aja? Ya silaturahmi aja sekalian nyekar.

Berikut pengalaman saya waktu itu berkunjung ke sana.
Turun dari kereta, dijemput sodara untuk mengantar ke daerah Ciledug Jatiseeng ketemu dengan tantenya si Papa, yang artinya Nenek saya juga. Ngobrol-ngobrol sebentar, barulah menuju ke tujuan selanjutnya. Nyekar.

Bagi yang belum tahu apa itu nyekar, nyekar adalah ziarah kubur. Tujuan nyekar ke komplek pemakaman Sunan Gunung Jati.




Nenek, kakek dan om saya dimakamkan di sana. Ga sembarang orang sih yang bisa dimakamkan disana hanya yang satu garis keturunan saja yang bisa dimakamkan di sana. Salah 'ciri'nya adalah garis keturunan berupa nama RATU dan ELANG. Kalau saya, karena garis keturunan patriarki dari Papa yang nama depannya ada ELANGnya, maka seluruh anak-anaknya ada nama ELANG dan RATU.

Karena menganut patriarki, maka anak-anak saya tidak membawa garis keturunan sehingga tidak dinamai dengan awalan RATU dan ELANG.

Okay, balik lagi ke Pemakaman Sunan Gunung Jati. Pemakaman ini unik loh. Selain ada makam dimana-mana, tentunya. Di tembok-temboknya ada banyak piring-piring keramik motif Tionghoa yang menempel langsung (disemen permanen bukan dipajang terpisah atau bisa dilepas). Kata Papa saya, itu adalah salah satu bentuk akulturasi budaya Cirebon dan Tionghoa. Istri Sunan Gunung Jati konon adalah seorang Tionghoa namun karena satu dan lain hal (saya agak lupa ceritanya) jenazah dikubur dipisahkan oleh dinding. Setengah badan ada di area pemakaman ini, setengahnya lagi ada di luar pemakaman ini karena hal tersebut.





Setelah memasuki gerbang awal (gapura pertama), seinget saya, non muslim tidak bisa melanjutkan eksplorasi ke bagian dalam pemakaman apalagi sampai ke area inti makam sunan karena diharuskan mengambil air wudhu.


Karena bentuknya pemakaman, tentunya ada banyak makam dan sudah sepaket banyak 'pendoa' setempat yang biasanya mendekati peziarah dengan tujuan untuk mendoakan. Biasanya setelah itu, ada imbalan dari peziarah untuk beliau. Selain pendoa, banyak juga peminta-minta yang mengadahkan tangan. BANYAK berarti banyakkk. Sekali salah satu dikasi, semuanya bakalan ngejar minta dikasi sedekah juga. Ya gimana ya?!

Berhubung waktu itu saya hanya melakukan perjalanan PP hari yang sama, jadi saya ga sempet plesir ke tempat tujuan wisata di Cirebon.

Beberapa kali explore instagram dan ada banyak spot wisata yang instagramable seperti yang diceritakan di blog Traveloka.
Yang paling saya pengen kunjungi adalah Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman.
Iki piye ya? Ngaku anggota kerajaan, ngeliat kereta kencana dan berkunjung kesana aja belom. Anggota kerjaan macam apa saya? *plak.

Sebenernya sih saya emang penasaran mau ke Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman mau 'mendaftarkan' diri dan melihat silsilah lebih lanjut.
Anyway mungkin next time lah saya dan keluarga jalan-jalan kesana lagi dengan perencanaan dan ittinerary yang lebih matang.

Ngomong-ngomong tentang travelling yang nyaman, saya baru tau loh kalau reservasi di Traveloka itu bisa sekalian tiket pesawat dan hotel dalam satu paket.
Yang namanya 1 paket, pastiii lebih menguntungkan, iyes?

Iyes. Karena pesan paket pesawat+hotel secara bersamaan lebih hemat dibanding pesan terpisah, hematnya bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun. Nah!!! Ga perlu promo untuk bisa travelling kapan aja. Asyik kan?
Traveloka dulu, travelling kemudian :)

happy travelling.
5 comments on "Wisata Religius Makam Sunan Gunung Jati"
  1. saya orang kuninga yg deket cirebon belom pernah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, ayo kesana mbak. Sapa tau kita kesana pada waktu yang sama jadi bisa kopdar ^_*

      Delete
  2. Sunan Gunjung Jati ini adalah salah sstu tokoh yang selalu saya ingat dari pelajaran senarah hehehehe...
    Senoga bisa ke makannya.. dia orang cirebon yah? Aku kira Jawa timurr

    ReplyDelete
  3. Ya Allah, mba Ratu....aku kangen kamu :)

    ReplyDelete

Terimakasih kunjungannya. Komennya dimoderasi. Semua komen saya baca Dan akan segera saya kunjungi balik :)