Aloha!
Dan disinilah saya.
Tinggal di sebuah daerah yang banyak memiliki obyek wisata sudah pasti menyenangkan.
Seperti saat ini, saya di Bali.
Beruntung sekali, saya bekerja di salah satu perusahaan yang tempat kerjanya kebetulan berada di salah satu villa yang lokasinya dekat dengan pantai.
Saya sendiri menyewa sebuah kamar kost yang jauh lebih dekat dengan pantai dibandingkan dengan tempat kerja. Harga sewa kamar kost saat itu sekitar Rp. 400 ribuan perbulan.
Bagi saya lumayan mahal karena saya terbiasa dengan kost murah di Pulau Jawa.
Sepulang kerja, biasanya saya menyempatkan diri untuk datang ke pantai menikmati senja dan matahari tenggelam bersama beberapa turis lokal maupun turis asing.
Sebagai salah satu tujuan wisata, tentu saja di Bali ada banyak pantai yang bersih dan indah serta sangat nyaman dijadikan sebagai tempat bersantai mulai dari pagi hingga ke pagi lagi.
Hampir setiap sore saya menghabiskan waktu di pantai, entah itu sendiri atau bersama teman-teman yang lain. Terkadang saya hanya menghabiskan waktu dengan duduk-duduk di sekitar pantai dibawah rerimbunan pepohonan.
Sekali waktu, saya sengaja mengajak beberapa teman untuk mandi dan berenang di pantai. Di hari-hari libur, saya jarang sekali melewatkan menikmati keindahan pantai sambil mandi dan bermain.
Tidak hanya pantai-pantai yang lokasinya dekat dengan kost tempat tinggal yang saya datangi, namun pada hari-hari tertentu terutama ketika day off, saya juga sering menikmati senja di beberapa pantai lain yang lokasinya lumayan jauh seperti pantai Double Six, Pantai Kuta, Pantai Petitenget, dan lain-lain.
Hampir semua pantai di wilayah selatan Kuta pasti ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama pada sore hari hingga menjelang malam. Banyak diantara mereka (para wisatawan) yang sengaja menghabiskan waktu di pantai untuk berolahraga, bersantai menikmati sunset dan tidak sedikit juga yang sengaja berenang atau surfing.
Di pantai Double Six (salah satu pantai favorti saya), setiap senja tempat ini lumayan ramai, tidak hanya oleh wisatawan melainkan juga karena adanya musik dari beberapa cafe di sekitar pantai. Suasananya sangat menyenangkan.
Sudah menjadi sesuatu yang lumrah apabila cafe cafe dan hotel di Bali yang lokasinya dekat pantai terkadang sengaja memutar musik di senja hari, terutama musik-musik pantai yang mengalun merdu untuk menyambut malam yang menjelang.
Lalu, saya terbangun dari tidur. Ternyata, saya baru saja bermimpi indah mendapatkan hadiah ulang tahun ke Bali!
haha mimpi doang ya :P
ReplyDeleteIyah, gua blom pernah ke bali. Hiks hiks
DeleteIni bacanya sambil ngiler bayangin tinggal di bali ... ternyata ... haha :D
ReplyDeleteAyoo kita ngiler bareng mbak. Hahahaha
DeleteKyaaaa, aku tertipuuu. Tadinya aku mau tnya, sejak kapan dirimu pindah ke Bali? Huehehe.. eh tapi aku juga pengen maen lagi ke Bali. Tapiii nunggu treatmentku beres kali, ya. Sampai sembuh bener, bari ga eksotik lagi. Bosen dicomplain mulu sama dokter :)
ReplyDeleteYah mak efi, kalo udah perawatan trus digosongin lagi ke bali, kok kayanya sayang gitu. Mendingan di bandung aja deh hihihi
Deleteeh ternyata cuma mimpik :D
ReplyDeleteAhhh sayang banget ya, keburu kebangun :p
DeleteDan aku blom kesampaian
ReplyDeleteBaru tahap kode2 biar ribawa plesir ke kuta hahai
Jangan lupa pake sanblok, trus bawa beras. Berasnya beda loh disana :p
Deletehaha... saya mikir, kok ratu tinggal di bali? ternyata mimpi toh :)
ReplyDeleteAku masih disini... menunggumu...
Delete*nyanyik ungu :p
Yahhh kirain
ReplyDeleteYa namanya juga mimpi :p
DeleteMimpi indahhhh, dari pada aku mimpi bantal gulingku terbang hahahahhaha. Ayokkkk, kapan ke Baliiiiiii
ReplyDeleteAjarin bikin alis dulu ah baru ke bali :p
Deletemimpinyaaa asyik bangeeet mbaaa...aku juga mau :p..
ReplyDeleteNamanya juga mimpi... sudah seharusnya indah. Kalo engga, namanya nightmare. Ahahhaha
Delete