queen-ing, washing then blogging

Friday, October 27, 2017

JANGAN NONTON FILM MY GENERATION, KALO KAMU…



Kira kehidupan begitu indah bagai dongeng yang damai, tentram akan berakhir bahagia selamanya,

Berharap segala sesuatu serba ideal, dimana orang akan  mengikuti semua peraturan dan norma yang ada tanpa ada pertentangan sedikitpun,

Shock sama rambut warna warni yang sedianya hanya ada di film kartun ataupun manga,

Ga pernah ngerasa muda, dan kzl dengan kelakuan remaja zaman now.

Ada lagi yang mau nambahin? Sok atuh nambahin di kolom komen, tapi yang sopan ya hahahaha, karena semua komen yang masuk, saya moderasi. Hihihi.

Adalah sebuah film yang akan tayang di bioskop tanggal 9 November 2017 tentang remaja zaman now. MY GENERATION. 

Film yang disutradarai Upi yang terkenal dengan karya terdahulunya yang controversial namun ada hikmah dibalik semuanya. Pastilah, segala hal yang positif dan negatif selalu ada hikmahnya. SETUJU?

Untuk menonton film ini diperlukan Viewer Discretion ya, karena mungkin ada sebagian scene-scenenya yang agak vulgar dan agak hedon. 

Tapi, kita ga bisa menutup mata juga sih, scene tersebut DOES EXIST di kehidupan nyata. Ga percaya? Sok atuh lah di explore searc instagram, ada banyak poto-poto yang ga beda-beda jauh. 

Menurut Sutradara Upi saat peluncuran Official Trailer dan Poster Film My Generation bersama IFI Sinema, 10 Oktober 2017 lalu, di Jakarta, Film ini telah melalui riset social media listening selama 2 tahun dan pengerjaan filmnya sendiri selama 1 tahun.
“Untuk film ini, saya melakukan riset intensive, dimana saya melihat komunikasi yang terjadi pada generasi jaman milenials, bahkan untuk beberapa dialog yang mengambil dan memasukkan percakapan anak milenials di social media, sehingga dialog ataupun karakter di film MY Generation ini benar-benar sesuai dengan gaya bahasa dan tren anak muda jaman sekarang”
Jadi, bukan semata-mata karangan si Sutradara ya temans. 

Film My Generation bercerita tentang perjalanan 4 anak remaja milenials yang sedang membuktikan kepada guru, orangtua, dan teman-temannya di sekolah bahwa mereka punya sesuatu yang bisa dibanggakan.

Sayangnya prestasi yang mereka banggkan justru menjadi pemicu jatuhnya Zeke, Konji, Suki dan Orly ke jurang menyedihkan. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan, mereka malah terbawa ke sebuah petualangan seru yang tanpa disadari mengajarkan mereka akan pentingnya nilai-nilai hidupan.
Pemicunya sepele, hanya gara-gara video mereka tidak jadi pergi liburan. Tidak sepele juga sebab konten video mereka berisi sebuah protes terhadap guru, sekolah, dan orang tua yang menjadi viral.

Yayaya… kadang yang viral itu selalu ada konsekuensinya, siap di bully dan dipuji. Betul begitu? Ga Cuma anak remaja yang menerima perlakuan itu, berlaku untuk setiap netizen. 

Btw, film ini dibintangi para aktris dan actor baru loh. Siapa aja, here they are :


Bryan Langelo sebagai Zeke. 

Pemuda Rebellious juga easy going yang loyal kepada sahabatnya. Memiliki konflik dengan kedua orangtuanya hingga komunikasi mereka terputus. Anggapan Zeke bahwa orangtuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya menjadikan pemuda ini memendam luka dalam. PR Zeke di film ini berani membuka pintu komunikasi dengan orang tuanya.

Aryo Vasco sebagai Konji

Pemuda polos yang mengalami pubertas yang ditekan oleh aturan orangtua yang kolot dan over protective. Sementara itu Konji menemukan kenyataan bahwa orangtuanya melanggar aturan yang dibuat sehingga KOnji merasa perlu mempertanyakan moralitas mereka.

Alexandra Kosasie sebagai Orly

Perempuan kritis, pintar, dan berprinsip yang sedang mengalami masa pemberontakan akan kesetaraan gender. Ketika Ia berusaha membuang label negatif terhadap perempuan, Ibunya yang single parent diketahui melakukan hubungan dengan pria yang usianya lebih muda.

Luthesa sebagai Suki

Perempuan cool yang tidak-PD-an terhadap lingkungan sekitar. Ditambah lagi sikap negatif orangtuanya yang semakin membenamkan diri dalam kekrisisannya.

Keempat bintang baru ini akan berhadapan dengan aktris dan actor senior seperti Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala.

Yah namanya remaja, begitulah. Kadang ortu mikirnya nakal, susah diatur, endebre endebre. Padahal ortu pernah muda juga, pernah nakal juga, pernah mau membuktikan sesuatu ke ortunya juga. 

Cuma bedanya ortu udah makan asam garam kehidupan, jadi udah tau kalo begini konsekuensinya ada, kalo begitu apa konsekuensinya. Makanya jangan heranlah kalo kita sebagai ortu mungkin dianggap sok pinter (padahal mah experienced) karena ngasih ceramah blablabla. Maksud ortu ya pasti baik, Cuma kadang penyampaian yang kurang kekinian. Hehehe *curhat ortu zaman past* 

Kalo kata entah siapa, anggap aja anonym, bahwa remaja zaman now itu harusnya diperlakukan sebagai teman, kadang ditarik kadang diulur. Terlalu ditarik/dikekang, dia kabur. Terlalu diulur, dia lepas. Hahaha. Buah simalakama ya kalo jadi ortu. Makanya susah lah jadi ortu, jangan dikata gampang :p. 

Anyway, masih penasaran seperti apa filmnya, soklah dilihat teasernya. 


Balik lagi ke individu, aturan main keluarga masing-masing bagaimana menyikapi beberapa adegan yang mungkin agak-agak zaman now. Segala sesuatu pasti ada pro kontranya, tinggal gimana kita menyikapinya aja. Kita sebagai filter untuk semua informasi yang sedemikian derasnya. Oceh?

Kalo saya sih nyaranin, kalo mau nonton, nonton bareng aja sama anak remajanya, dampingin selalu anak-anak sehingga kalo mereka mau diskusi, kita (ortu) siap menjawabnya. Mending nanya ke yang berpengalaman kan daripada nanya ke orang yang berpotensi salah dan masih training? :p
2 comments on "JANGAN NONTON FILM MY GENERATION, KALO KAMU… "

Terimakasih kunjungannya. Komennya dimoderasi. Semua komen saya baca Dan akan segera saya kunjungi balik :)