Aloha.
Akhirnya ada bahan untuk update. Hohoho.
Ya lantaran udah keburu janji juga sama Irma mau update tentang ketemu an kemaren. Hihihi.
Jadi, begini cerita nya...
Pas banget kepala sekolah tempat sekolah saya mengajar dulu posting di fb nya tentang event Akademi Berbagi Bekasi, saya langsung antusias Dan mau bingit ikut. Lantaran tempat nya deket banget, tinggalngesot dikit naik Angkot sekali cuma 10menitan lah, sampe! Dan... Juga pembicara dan temanya okeh punya!
Pembicaranya Mira Sahid.
Yang Mana, Kalo feeling saya sih, Kalo ada Mak Mira pasti ada mak Irma. Mereka itu bagai kembar dempet :D
Mayan untuk melepas kangen :)
Ya inti dari sharing kali ini adalah berkreatif positif lah dalam menggunakan media sosial tanpa harus melupakan bahwa komunikasi face-to-face horisontal antar sesama mahluk sosial harus tetap terjaga, terbangun Dan selaras dengan komunikasi via social media.
Kalo menurut pengalaman saya, berkomunikasi terutama lisan itu bukan hal yang mudah, apa lagi harus memulai, membangun Dan menjaganya.
Saya pun bersama suami terus belajar cara berkomunikasi yang baik antar kita. Berkomunikasi menurut persepsi kami bersama adalah berbicara secara langsung, bukan melalui SMS atau media lainnya (komunikasi tak langsung) yang rentan kesalahfahaman.
Terus berlatih, karena practise makes perfect, mamennn!!
Prinsip kita, MANA GUA TAU APA YG LU MAU KALO LU GA BILANG?
Semua bisa dibicarakan/di komunikasi kan.
Saya baru ngeh loh.
Ternyata basa basi seperti : "halo, apakabar? Nama saya A bla bla"
Pun, Basa basi yang mulai dianggap Ga penting Dan kepo kalo ketemu tetangga, "mau kemana?"
Adalah salah satu contoh membangun komunikasi.
Balik lagi ke sosmed yang tak terbatas. Interaksi kita di sosmed perlu dikaji lagi, seberapa penting, seberapa perlu.
Ga semua hal plek plek diumbar di sosmed.
Berapa lama waktu menggunakan sosmed, ga terus2an mantengin sosmed sehingga komunikasi nyata di depan mata terlupakan. Kita sebagai pelaku pengguna sosmed yang membuat batasan2 tersebut.
Fenomena Ga bisa lepas dari gadget Dan sosmed ternyata bisa disiasati dengan membangun kesadaran/awareness untuk 'alam bawah sadar' melalui kebiasaan bahwa kita bisa berinteraksi/berkomunikasi langsung tanpa sosmed. Seperti peraturan quality time dengan keluarga tanpa gadget, penggunaan flight mode ketika quality time bersama pasangan (saran dari mas Rio).
Kalo saya, pegang gadget Dan eksis di socmed saat bayi ganteng saya lagi tertidur. Kalo doi lagi bangun, waktu saya fokus bersamanya Dan berkomunikasi. Ngobrol, apa aja, walaupun dia Blum bisa ngomong :D. Saya mengajarkan dia cara berkomunikasi.
Dari tadi ngomongin socmed, Mana pembahasan kreativitasnya?
Hihihi.
Jadi, proses kreatif melalui inovasi akan membawa satu perubahan.
Mulai lah kreatif dalam hal positif, bergabung dengan komunitas dengan minat/visi yang sama, berinovasi bersama.
Sayang kan, kalau socmed yang biayanya terjangkau, mudah diakses cuma buat gegalauan. Semua jenis galau, dari galau cantik, galau elegant ataupun galau bingit.
Berinovasi, maksimalkan socmed untuk publikasi, pemasaran, membangun jaringan, membangun personal branding, membangun komunikasi yang lebih intens sehingga bisa saling bersinergi untuk hal2 yang positip.
Ya kira2 begitu sih yang sempat saya 'rekam' dari kelas akber kemarin + dibumbuin dikit pendapat Dan pengalaman saya tentang komunikasi Dan sosmed.
Saya seneng bisa dateng ke kelas itu Dan bertemu kangen dengan sahabat2 cantik nan luarbiasa Dan juga orang2 baru yang juga Ga kalah luar biasanya.
Seperti biasa, di akhir acara ada acara poto bersama semua peserta, poto bersama seleb blog Dan poto welfie. Hohoho. Mudah2an bisa ikutan lagi di kelas seperti ini.
Akhirnya ada bahan untuk update. Hohoho.
Ya lantaran udah keburu janji juga sama Irma mau update tentang ketemu an kemaren. Hihihi.
Jadi, begini cerita nya...
Pas banget kepala sekolah tempat sekolah saya mengajar dulu posting di fb nya tentang event Akademi Berbagi Bekasi, saya langsung antusias Dan mau bingit ikut. Lantaran tempat nya deket banget, tinggal
Pembicaranya Mira Sahid.
Yang Mana, Kalo feeling saya sih, Kalo ada Mak Mira pasti ada mak Irma. Mereka itu bagai kembar dempet :D
Mayan untuk melepas kangen :)
Ya inti dari sharing kali ini adalah berkreatif positif lah dalam menggunakan media sosial tanpa harus melupakan bahwa komunikasi face-to-face horisontal antar sesama mahluk sosial harus tetap terjaga, terbangun Dan selaras dengan komunikasi via social media.
Kalo menurut pengalaman saya, berkomunikasi terutama lisan itu bukan hal yang mudah, apa lagi harus memulai, membangun Dan menjaganya.
Saya pun bersama suami terus belajar cara berkomunikasi yang baik antar kita. Berkomunikasi menurut persepsi kami bersama adalah berbicara secara langsung, bukan melalui SMS atau media lainnya (komunikasi tak langsung) yang rentan kesalahfahaman.
Terus berlatih, karena practise makes perfect, mamennn!!
Prinsip kita, MANA GUA TAU APA YG LU MAU KALO LU GA BILANG?
Semua bisa dibicarakan/di komunikasi kan.
Saya baru ngeh loh.
Ternyata basa basi seperti : "halo, apakabar? Nama saya A bla bla"
Pun, Basa basi yang mulai dianggap Ga penting Dan kepo kalo ketemu tetangga, "mau kemana?"
Adalah salah satu contoh membangun komunikasi.
Balik lagi ke sosmed yang tak terbatas. Interaksi kita di sosmed perlu dikaji lagi, seberapa penting, seberapa perlu.
Ga semua hal plek plek diumbar di sosmed.
Berapa lama waktu menggunakan sosmed, ga terus2an mantengin sosmed sehingga komunikasi nyata di depan mata terlupakan. Kita sebagai pelaku pengguna sosmed yang membuat batasan2 tersebut.
Fenomena Ga bisa lepas dari gadget Dan sosmed ternyata bisa disiasati dengan membangun kesadaran/awareness untuk 'alam bawah sadar' melalui kebiasaan bahwa kita bisa berinteraksi/berkomunikasi langsung tanpa sosmed. Seperti peraturan quality time dengan keluarga tanpa gadget, penggunaan flight mode ketika quality time bersama pasangan (saran dari mas Rio).
Kalo saya, pegang gadget Dan eksis di socmed saat bayi ganteng saya lagi tertidur. Kalo doi lagi bangun, waktu saya fokus bersamanya Dan berkomunikasi. Ngobrol, apa aja, walaupun dia Blum bisa ngomong :D. Saya mengajarkan dia cara berkomunikasi.
Dari tadi ngomongin socmed, Mana pembahasan kreativitasnya?
Hihihi.
Jadi, proses kreatif melalui inovasi akan membawa satu perubahan.
Mulai lah kreatif dalam hal positif, bergabung dengan komunitas dengan minat/visi yang sama, berinovasi bersama.
Sayang kan, kalau socmed yang biayanya terjangkau, mudah diakses cuma buat gegalauan. Semua jenis galau, dari galau cantik, galau elegant ataupun galau bingit.
Berinovasi, maksimalkan socmed untuk publikasi, pemasaran, membangun jaringan, membangun personal branding, membangun komunikasi yang lebih intens sehingga bisa saling bersinergi untuk hal2 yang positip.
Ya kira2 begitu sih yang sempat saya 'rekam' dari kelas akber kemarin + dibumbuin dikit pendapat Dan pengalaman saya tentang komunikasi Dan sosmed.
Saya seneng bisa dateng ke kelas itu Dan bertemu kangen dengan sahabat2 cantik nan luarbiasa Dan juga orang2 baru yang juga Ga kalah luar biasanya.
Seperti biasa, di akhir acara ada acara poto bersama semua peserta, poto bersama seleb blog Dan poto welfie. Hohoho. Mudah2an bisa ikutan lagi di kelas seperti ini.
Jadi, untuk update blog harus ikut kelas akber dulu kali ya supaya ada bahan. Hihihi
eh.. dikau ternyata ada 2 blog juga yah :), ciehhh Mama na arman udah eksis lagi nich :D dah langsing aja hahahaha
ReplyDeleteHihi, mulai dipisah2 pit blognya per tema, supaya ga gado2 gitu. Langsing sih belum, tapi udah balik lagi ke angka sebelum hamil :)
DeleteEh ratu Quinie is in the house yo. Welkembek Mbak....
ReplyDeleteThanks for sharing the event. Saua setuju dengan poin poin diskusinya. Malah kalau keluarga keluarga yang saya temui di Aussie, banyak yang hape nya dimatiin kalau sudah petang. Buat membangun komunikasi dengan keluarga katanya.
Keep blogging yo
wah dah lama gak ketemuan kita ya mbak
ReplyDeleteIya mbak, kapan kita ketemuan ya? Hehehe
DeleteHai hai cipu.
ReplyDeleteDikau juga kayanya udah mulai rajin updatenya.
Iya. Apa cuma di indonesia aja yang semuanya ga bs jauh dari sosmed ya? Nantikan kunjungan saya. Hohoho
Senangnyaaaa ketemu ci quinie, xixixii...kapan2 kita ketemuan lg yuk, ngobrol lbh lama dan welfie lbh banyak :p
ReplyDeletePasti lah kangen juga padamu sis. Hihihihi.
DeleteNext kopdar, GGP yak hehehe
salam kenal aja :D
ReplyDeleteSalam kenal juga pak Ibrahim :)
DeleteWah ketemu dengan Mba Mira Sahid memang menyenangkan, she is the social media influencer hehehe *sok inggis tapi salah2 kata*
ReplyDeletewww.salmanbiroe.com
Iya pak, beliau memang luar biasa :)
DeleteSalam kenal
wah pasti seru tuh ketemu mbak mira sahid,hehe
ReplyDeletesalam kenal ya mbak :)
Salam kenal juga mbak
DeleteHahahahaha
ReplyDeleteMbak Ratuuuuu
Udah nyuci belonnnn
Sosmed saya isinya galau bingittttt :D
Isk, kapan ketemu keponakan, ya? :(
Hihihi, udah nyuci dong
DeleteTfs, Mak
ReplyDeleteSaya suka tuh prinsipnya. Saya Sering salah paham Ye Gegara kebanyakan smsan, hehe
Iya mak, SMS it rentan miss understanding. Apalagi kalo mood kita lagi buruk, bisa kacau mengartikan. Heheh
DeleteAsyik ya kalau ikut acara yg positif.
ReplyDeleteIya, basa-basi perlu utk membangun komunikasi.
Iya padahal sekarang basa-basi itu kadang dianggap kepo
Delete